Review Film Hit n Run (2019), Action Komedi Indonesia yang Masih Setengah-setengah

Melihat wajah Joe Taslim dalam poster sebuah film, penonton tentu berharap banyak. Tak heran karena Joe Taslim telah banyak membintangi film-film berkualitas tinggi yang mengundang tak hanya ribuan penonton, tetapi juga review yang positif. Salah satu karyanya yang layak digarisbawahi misalnya The Raid (2011) dan Fast & Furious 6 (2013), meskipun di film terakhir ini dirinya hanya berperan sebagai cameo.

Harapan itulah yang disematkan penonton kepada film Hit n Run, yang tayang perdana pada bulan Juli 2019. Mengusung aktor utama Joe Taslim serta menjanjikan genre action komedi, tidak salah jika penonton begitu menanti-nantikan film ini. Lantas, apakah ekspektasi penonton bakal terbayar?

Film Hit n Run berkisah tentang polisi narsis bernama Tegar Saputra (Joe Taslim), yang selain punya prestasi menangkap banyak penjahat, juga memiliki reality show nonton film online sendiri bernama Hit n Run yang berisi ceritanya saat menangkapi penjahat. Suatu hari, Tegar ditugasi atasannya untuk menangkap pelarian bernama Choki (Yayan Ruhian), bandar narkoba yang sudah lama jadi incaran penegak hukum.

Di sisi lain cerita, Tegar sempat menyelamatkan seorang penyanyi centil bernama Meisya Sandriana (Tatjana Saphira) yang kerampokan di sebuah minimarket. Keduanya lalu menjalin hubungan yang cukup dekat. Meisya lalu membantu Tegar untuk menangkap Choki dengan caranya sendiri yang khas. Sanggupkah polisi narsis ini melacak Choki lalu menjebloskannya ke penjara?

Secara umum, jalan cerita yang mencoba ditawarkan film Hit n Run cukup unik. Polisi narsis adalah fenomena yang jarak terekspos dalam film-film Indonesia, namun bukannya tidak ada. Juga, film garapan sutradara Ody C. Harahap ini berusaha menghadirkan feel yang terdapat pada film-film yang sering dikerjakan Jackie Chan, yakni komedi namun berbalut laga yang apik, atau film laga yang berbalut komedi yang apik.

Sayangnya, keduanya belum bisa ditampilkan dalam film Hit n Run. Pada film berdurasi 1 jam 54 menit ini, adegan laga yang dinanti-nanti penonton ternyata tidak mendapat porsi yang memadai. Reuni Joe Taslim dan Yayan Ruhian yang didamba akan menyuguhkan action semenarik di The Raid, ternyata disajikan secara lemah. Komedi yang ditampilkan terkesan kurang smooth, meski beberapa adegan benar-benar memaksa penonton untuk tertawa.

Kekurangan lainnya terdapat pada karakter Meisya Sandriana yang seperti hanya buang-buang durasi. Peran Meisya cukup penting dalam film ini sebagai tandem tidak resmi Tegar Saputra, namun, mayoritas yang ditampilkan dalam film justru karakternya yang kurang penting sebagai penyanyi centil. Adegan kaburnya Choki juga kurang masuk akal, mengingat bagaimana kondisi polisi yang digambarkan pada film besutan rumah produksi Screenplay Films tersebut.

Namun, terlepas dari kekurangannya, Hit n Run menjadi salah satu film action komedi Indonesia yang dinilai cukup berhasil. Memang beberapa segi masih kurang digarap maksimal, seperti Joe Taslim yang harusnya dapat adegan laga jauh lebih banyak mengingat betapa kerennya adegan perkelahiannya dengan Sung Kang dan Tyrese Gibson dalam Fast & Furious 6.

Film Hit n Run juga mengangkat unsur budaya yang cukup memikat. Banyak dialog berbahasa Palembang yang dilakukan oleh Joe Taslim, dan karena Joe sendiri merupakan kelahiran Palembang, maka ini menjadi sesuatu yang cukup menyegarkan dalam film. Juga karena belum banyak film Indonesia yang mengangkat genre action komedi, maka Hit n Run bisa jadi tontonan yang menarik untuk melihat seberapa jauh Indonesia serius menggarap genre ini.

Film Hit n Run tayang perdana pada bulan Juni 2019. Jangan lupa nonton film ini di bioskop kesayanganmu ya.

© Copyright Movie Review